Selamat datang di Website Resmi SMA Xaverius Lubuklinggau yang setia terhadap ciri khas Katolik, Pencerdasan kehidupan bangsa dalam kebersamaan dan Profesional mendampingi kaum muda menjadi pribadi yang utuh

Pengolahan Sampah Plastik menjadi Bahan Bakar Alternatif


Pengolahan Sampah Plastik menjadi Bahan Bakar Alternatif

Pengolahan Sampah Plastik menjadi Bahan Bakar Alternatif

Plastik menjadi masalah utama sampah dunia karena membutuhkan waktu yang sangat lama agar terurai secara alami. Penggunaan plastik seharusnya mulai dikurangi. Diperlukan solusi yang lebih cepat untuk mengubah limbah plastik menjadi sesuatu yang berguna. Jika plastik di daur ulang, maka secara otomatis pencemaran dapat dikurangi. Salah satunya meenjadi bahan bakar alternatif. Kami memilih mengolah sampah plastik sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil karena mulai meningkatnya jumlah pencemaran akibat sampah plastik dan menurunnya persediaan minyak bumi. Tujuan karya desain TTG, yaitu  memberi solusi mengenai cara pengolahan sampah plastik yang jumlahnya mulai meningkat, memberi solusi mengenai mulai berkurangnya jumlah minyak bumi, mengetahui proses pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif. Pengolahan sampah plastik dengan menggunakan metode thermo cracking by plate. Hasil yang diperoleh minyak tanah, bensin, eter petroleum.Saran untuk penelitian yang akan datang melakukan uji laboratorium terhadap hasil bahan bakar dari sampah plastik.

PENDAHULUAN

Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik tidak bermasalah karena dengan mudah dapat dirombak oleh mikroba menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam. Sebaliknya sampah anorganik sukar terombak dan menjadi bahan pencemar. Salah satu sampah anorganik yaitu plastik.

Plastik menjadi masalah utama sampah dunia karena membutuhkan waktu yang sangat lama agar terurai secara alami. Penggunaan plastik seharusnya mulai dikurangi. Terutama penggunaan plastik untuk pembungkus  makanan karena kandungan kimia pembungkus plastik berbahaya bagi tubuh dan merusak lingkungan sekolah sehingga menimbulkan pencemaran tanah. Jika sampah plastik dibakar, asapnya mngandung racun yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Partikel asap yang jatuh di atas tanah akan mengakibatkan kontaminasi yang bisa menjadi racun bagi tanah dalam jangka waktu lama.

Diperlukan solusi yang lebih cepat untuk mengubah limbah plastik menjadi sesuatu yang berguna. Jika plastik di daur ulang, maka secara otomatis pencemaran dapat dikurangi. Salah satunya meenjadi bahan bakar alternatif berupa biodiesel. Kami memilih mengolah sampah plastik menjadi biodiesel sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil karena mulai meningkatnya jumlah pencemaran akibat sampah plastik dan menurunnya persediaan minyak bumi.

PERUMUSAN MASALAH

Nilai lebih dari alat Thermo Cracking by Plate satu alat dan satu bahan dapat menghasilkan 3 bahan bakar alternaif pengganti solar, bensin, dan minyak tanah yang mulai sulit didapatkan saat ini. Alat dapat digunakan untuk berbagai macam bahan misalnya plastik yang nantinya akan menghasilkan biodiesel, selain itu juga digunakan untuk pemisahan minyak atsiri (minyak bunga dan minyak cengkeh).

Rumusan masalah yang akan diselesaikan dalam penerapan TTG ini adalah bagaimana cara Pengolahan Sampah Plastik menjadi Bahan Bakar Alternatif?

TUJUAN KARYA DESAIN TTG

Tujuan karya tulis ilmiah ini, yaitu :

  1. Memberi solusi mengenai cara pengolahan sampah plastik yang jumlahnya mulai meningkat.
  2. Memberi solusi mengenai mulai berkurangnya jumlah minyak bumi.
  3. Mengetahui proses pengolahan sampah plastik menjadi biodiesel.

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengurangi sampah plastik serta untuk mengetahui proses pengolahan sampah plastik menjadi biodiesel sebagai bahan bakar alternatif.

TINJAUAN PUSTAKA

  1. Pengertian Plastik

Plastik merupakan perpanjangan dari rantai karbon alkena dan alkuna. Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. (https://id.wikipedia.org/wiki/Plastik )

Beberapa Jenis Plastik

  1. PETatau PolyEthylene Terephthalate adalah jenis plastik yang hanya bisa sekali pakai, seperti biasa botol air mineral dan hampir semua botol minuman lainnya. Jika pemakaiannya dilakukan secara berulang, terutama menampung air panas, lapisan polimer botol meleleh mengeluarkan zat karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker.
  2. HDPEatau High Density PolyEthylene merupakan jenis plastik yang lebih  aman jika dibandingkan dengan jenis plastik PET karena memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi. Sering dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, botol galon air minum, dan lain-lain. Meski demikian, jenis plastik disarankan untuk tidak dipakai secara berulang. Di lingkungan sekolah, contoh jenis plastik ini adalah sendok makan plastik.
  3. PVCatau PolyVinyl Chloride merupakan jenis plastik yang sulit didaur ulang, seperti botol-botol plastik dan plastik pembungkus. Jangan gunakan plastik jenis ini untuk membungkus makanan karena jenis plastik ini memiliki kandungan PVC atau DEHA yang berbahaya untuk ginjal dan hati. Contohnya adalah kemasan botol susu plastik.
  4. LDPEatau Low Density PolyEthylene merupakan jenis plastik yang bisa didaur ulang, baik dipakai untuk kemasan minuman maupun makanan ringan.
  5. PPatau PolyPropylene juga baik digunakan untuk tempat minuman maupun makanan. Jenis Plastik semacam ini lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah dan biasanya digunakan untuk botol minum.
  6. PSatau PolyStyrene merupakan jenis plastik yang digunakan untuk tempat minum atau makanan sekali pakai. Mengandung bahan bahan Styrine yang berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi dan sistem saraf.

http://argamazuplastik.com/jenis-jenis-plastik-dan-istilah-produksi-plastik.html

Dampak sampah plastik

  1. Racun pada partikel plastik ketika masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai seperti cacing.
  2. PCB (Polychlorinated Biphenyl) tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang dan akan menjadi pembunuh berantai sesuai urutan rantai makanan.
  3. Kantong plastik dapat mengganggu jalur air yang teresap ke tanah.
  4. Kantong plastik dapat mengganggu kesuburan tanah karena dapat menghalangi sirkulasi uadara di dalam tanah.
  5. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut dan anjing laut menganggap plastik tersebut sebagai makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
  6. Ketika hewan mati, kantong plastik yang tersisa di dalam tubuhnya tidak dapat hancur dan akan meracuni hwean lain.
  7. Pembuangan sampah sembarangan di sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan sungai yang menyebabkan banjir.

Manfaat Daur Ulang plastik

  1. Manfaat pertama dan terpenting dari daur ulang plastik erat hubungannya dengan sumber energi minyak bumi yang tergolong langka. Sebagian besar minyak bumi ini diperlukan sebagai bahan bakar untuk membuat produk plastik baru (bukan plastik dari hasil daur ulang). Konsumsi minyak bumi ini dapat dikurangi sampai sekitar 40% jika membuat produk plastik dari hasil plastik daur ulang.
  2. Proses pembuatan plastik dari hasil daur ulang akan mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal ini karena penggunaan bahan bakar untuk proses pembuatan plastik dari hasil daur ulang lebih sedikit daripada pembuatan plastik baru.
  3. Menghemat ruang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Bisa dikatakan bahwa satu ton plastik menghabiskan tempat sekitar 7,5 meter kubik.
  4. Salah satu manfaat yang penting dari daur ulang kantung, botol, dan alat yang terbuat dari plastik adalah mencegah kematian binatang, termasuk makhluk air akibat menelan plastik.

Pengertian Thermo Cracking by Plate

Thermo Cracking by Plate merupakan metode pemecahan rantai karbon dengan cara pemanasan dengan menggunakan kondensator berbentuk piringan. Sampah masih menjadi masalh utama di negara di dunia. Penggunaan limbah plastik merupakan alternatif yang memungkinkan sebagai material penghasil energi. Proses Cracking merupakan proses untuk mengubah limbah plastik dari rantai alkyl panjang  polyetilns menjadi hidrokarbon. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengurangi limbah plastik tersebut menjadi material yang bermanfaat. Salah satunya adalah dengan mengkonversi limbah plastik menjadi sumber energi.

Pada kajian ini, dipaparkan beberapa metode yang telah berhasil diteliti dalam mengkonversi limbah plastik menjadi sumber energi. diantaranya adalah proses pirolisis (thermal cracking),  hidrocracking dan hidroisomerisasi. Selain metode dan proses yang digunakan, jenis katalis yang digunakan dalam proses ternyata mempengaruhi tinggi rendahnya komposisi produk yang dihasilkan yaitu gas, cairan, dan padatan yang terbentuk. dengan dikembangkannya metode tersebut, diharapkan limbah plastik yang selama ini masih menjadi permasalahan di masyarakat dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia dan lingkungan. (Ermawati Rahyani, 2011)

HASIL KARYA DESAIN

Gambar 1. Desain Thermo Cracking by Plate

CARA KERJA :

Menyusun alat seperti gambar

Alat terdiri dari : tungku, pipa penghubung, kondensor. Tungku terdiri dari beberapa bagian yaitu pintu pemasukan dan pintu pembuangan lalu didalam tungku ada reaktor yang nantinya akan diisi plastik. Lalu, pipa penghubung antara tungku dan kondensor dihubungkan. Kondensor pertama, kedua, dan ketiga diberi penyangga. Kondensor pertama, kedua, dan ketiga didalamnya terdiri dari sejumlah plate yang nantinya akan membantu pengembunannya.

1. Memasukkan sampah plastik ke dalam tabung reaktor.
2. Memasukkan dan menghidupkan arang di dalam tungku.
3. Menunggu plastik meleleh dan uap naik ke dalam pendingin I yang menggunakan udara akan mengembunkan uap dengan titik embun yang tinggi yang akan menghasilkan minyak tanah, pendingin II yang menggunakan air akan mengembunkan uap dengan titik embun sedang akan menghasilkan bensin, dan pendingin III yang menggunakan air es dan garam mengembunkan uap dengan titik embun rendah akan menghasilkan eter petroleum.